Saturday, September 25, 2004

PELUH DI MEDAN KITA

aku seperti yang telah kalah sebelum berperang. saat tameng yang kau tawarkan lebih pantas kujadikan beban , lalu kubiarkan pedang kau hunus jatuh menggeliat batinku. aku mati karena peluhmu , aku terjatuh lunglai di pelukanmu.

September 2004


0 Comments:

Post a Comment

<< Home