Sunday, September 19, 2004

M A M A

KISAH

waktu akhirnya kita berbaring bersama di bawah bulan yang hanya satu. kau diam tidak bicara. ditutupi rambutmu yang memutih matamu meredup, sedikit menghela nafas panjang pura-pura tertidur. pembicaraan kita tertunda lagi untuk membahas masalah tua dan menopause mu. aku yang terlalu sibuk mungkin tenggelam di usia muda terbakar cerita, sedang kau yang sudah tua usang dimakan sang kisah.




MATAHARI BERPELUH DI DADA

Tidak ada lagi yang bisa aku ceritakan padamu tentang kisah si bulan dan matahari anakku, sejak jiwa terinjak diri sendiri sedang kalbu memilih untuk bersembunyi dibalik senja enggan melihat fajar.pesanku hanya satu, bahkan dalam gelap kau bisa melahirkan cahaya yang berpijar dari dadamu sendiri, dan sebutlah dia sebagai matahari saat kau benar benar yakin bahwa dadamu selalu berpeluh , berdegup kencang untuk memasang lilin di setiap sudut jiwa.


Sepmber 19,2004

0 Comments:

Post a Comment

<< Home