Wednesday, December 22, 2010

hari ibu, hari untuk ibuku dan diri sendiri

beberapa waktu lalu, saya benar-benar dilanda kesedihan.Saya mengalami kesulitan dalam mendidik putri sulung karena masalah emosi yang kadang tidak stabil. Saya selalu teringat mendiang ibu saya, Mami, terhadap saya khususnya, yang saya selama menjadi anaknya sewaktu kecil tidak pernah merasakan dipukul, atau dibentak oleh dia. Dia selalu lebih banyak diam bila tidak suka, atau berbicara cukup hanya sekali.
Saya ingat, waktu itu , mungkin usia saya baru lima tahun, saya merengek meminta uang untuk jajan. Waktu itu ibu saya sambil membersihkan rumah berkata," Mami sedang nggak ada uang." Hanya itu, saya merengek dia diam, dan memberikan dompetnya yang kosong, tanpa membentak, meninggikan suara, tidak juga memukul.
Sering saya mengingat bagaimana Ibu saya mendidik saya selalu dengan lembut, diam bila tidak suka, dan berbicara cukup sekali bila saya nakal. Dan saya patuh karenanya.
Type temperamen turun dari sikap ayah saya yang terlampau disiplin, dan keras. Dampak itu sangat menyulitkan saya sekarang, karena cara didik seperti ayah saya sangat menyulitkan posisi saya untuk mencintai ayah, sulit mencintai ayah, tapi mudahmencintai Ibu, dan saya ingin seperti ibu saya..selalu dirindukan, dikenang.

Selalu dalam doa, saya memohon supaya Allah menjadikan aku bersikap lembut sebagai ibu seperti mamaku...
Selamat hari ibu , mamaku Lianawati, ibu yang lembut dalam mendidik, bertahan dalam masalah, tersenyum setiap waktu, dan dicintai sepanjang masa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home