. MERAJUT SAYAP DI PUNGGUNG KITA .
lengkap dengan air mata dan sisa -sisa kecupan semalam
benarkah, kita seperti seekor semut,
berjuang diantara duri - duri , terus mendaki hingga tiba sampai di puncak cantiknya kelopak merah sang mawar,
atau itu karena kita tak berjuang merajut sayap di punggung kita?
tanpa mimpi aku begitu mati
2005
0 Comments:
Post a Comment
<< Home