SAJAK 110604 JEJAK PERJALANAN
mainkan musikmu nak,
biarkan hentaknya masuk tembus jiwamu,
lupakan sejenak tangismu semalam,tentang aku,
dunia bukan kita yang punya,
biar di akhirat nanti kita menjadi raja!
Juni 2004
ayo nak!
ikat kuat kuat tali sepatumu,
kita harus berlari lebih kencang lagi kali ini,
sebab dibelakang kita bukan lagi manusia yang berbicara,
tapi kelompok setan dengan topeng - topen teman kita!
Juni 2004
"popularitas,"
itu jawabmu!
Juni 2004
UNTUK BAPAK DIUJUNG JALAN
dan selalu saja matahari bersinar tanpa pandang bulu,
menyusup dijendelaku menyusup dijendelamu
lalu apa yang membuat aku yang bukan siapa - siapa untuk tidak perduli akan mu?
bilakah hatiku bisa bersinar lebih terang seperti matahari,
pasti bisa kubagi sedikit cerahnya untukmu
Juni 2004
100504
ibuku bilang aku pemberani
diantara timur dan barat aku berdiri seperti menantang
dibatas - batas senja aku tetap gagah bertopang
diatas lutut- lututku,
ibuku bilang aku pemberani,
meski malam menari seperti manusia bertopeng,
dikedua sisi bibirnya ada caling dan sedikit darah,
malam mencekam siang menentang...
tapi ibuku selalu bilang,
aku pemberani...
Semarang , Mei 10 2004
080504
Secangkir kopi dimeja tulis pagi ini
Selembar photo keluarga tua , ada aku sedang tertawa disana,
Pensil ku patah,
Satu wajah hilang dari sana
Yang ada didunia adalah hidup dan mati,
Ajari bagaimana agar aku sedikit berartiā¦
Semarang, 2004
0 Comments:
Post a Comment
<< Home