Sunday, January 30, 2005

|| KITA KAH ITU ? ||


Kitakah itu, yang berjalan dalam gelap, terang hanya dengan sepotong bulan? Saat dingin malam mulai merayapi punggung berbaring dengan selembar koran. Dan kuakui jatuh cintaku dimulai, saat kala susah pun kau masih genggam erat tanganku penuh kemesraan.

Yogyakarta, 2002



SEBUAH KEBENARAN

Itu adalah suatu kebenaran, saat kuangkat gagang telephone dan berbicara denganmu yang berada di ujung sana.Kubisikan cinta, dan sungguh itu adalah suatu kebenaran.

30 Januari 2005



MATAMU LALU BERBISIK

kita tidak banyak bicara kemudian, selain memagutkan bibir basah kita satu sama lain, menjamah seluruh raga dalam peluh dan kerinduan yang entah kenapa selalu saja ada.Kita tidak lagi bicara soal, cinta, kenapa, kapan dan bagaimana..selain saling mendengarkan degup jantung satu sama lain, dan biar mata kita yang mengatakan itu semua.

2005



KETERLAMBATANMU

Dan waktu suamimu benar-benar terlambat pulang dari wadahnya mencari uang semalam, kau merasa dia dalam marabahaya, kau mulai berpikir seharusnya dia sudah pulang, kau juga mulai berpikir mungkinkah dia kecelakaan. Kau lalu begitu sangat resah, lalu mulai mencari-cari nomor telephone tempatnya bekerja, terlalu gugup dan khawatir hingga kau tak tahu suamimu telah memandangimu dari belakangmu, lalu mendekapmu dengan cinta, berharap kau selalu merindukannya, saat hampir saja kau lontarkan omelan kecil tentang keterlambatannya, karena cintamu yang terlalu.

29 Januari 2005



RAHASIA TUHAN

Kau belum juga pulas dalam tidurmu di dekapannya, kau selalu berpikir bisa saja dia mati besok, atau pagi ini, jadi biar dia mati dipelukmu, biar jelas kelak kau lukis bayang wajahnya kala tidur di waktu nanti, sebab kau dan aku benar-benar tak pernah tahu tentang rahasia Tuhan.

2005

Tuesday, January 25, 2005

. MERAJUT SAYAP DI PUNGGUNG KITA .

kau menyisakan mawar, persis seperti kemarin
lengkap dengan air mata dan sisa -sisa kecupan semalam
benarkah, kita seperti seekor semut,
berjuang diantara duri - duri , terus mendaki hingga tiba sampai di puncak cantiknya kelopak merah sang mawar,
atau itu karena kita tak berjuang merajut sayap di punggung kita?

tanpa mimpi aku begitu mati
2005

Sunday, January 23, 2005

|| WADAH AIR MATA ||

kolaburasikan jiwa
tegak di antara peluh-peluh hingga lusuh bersama jerit hilangnya lelakimu
masih juga mencoba bertahan di atas remuk tulang dan keringnya air susu
masih juga mencoba bertahan diantara tawa golek bocah-bocah sepermainan kotak para relawan...
masih ada kesempatan, sebelum tanah menggulung sisa-sisa yang masih hidup

fokuspagi -05.45