Tuesday, August 31, 2004

HARAPAN DIMASA KECILKU

Keceriaan di masa kecil itu tak pernah lepas dari memory. Bahagia? Tentu. Semua Indah, tak pernah memikirkan sulitnya cari uang, banyaknya masalah yg datang, semuanya yg ada hanyalah tawa.

Aku berharap jadi dokter, yg bisa merawat orang sakit. Gratislah.... ngak perlu bayar mahal mahal.

Aku ingin mempunyai panti Asuhan yg mampu menampung semua anak jalanan yg ada dikota, sehingga kotaku tidak ada lagi pengemis, pengamen di lampu merah, anak kecil yg jualan koran.

Aku ingin punya sekolah agar anak anak semuanya bisa membaca dan menulis. Tahu mana yang baik dan mana yang buruk.

Aku ingin punya pesantren, agar anak anak mengerti cara berbakti pada kedua orangtua. Mengerti mana yg halal dan mana yang haram.

Semuanya penuh harapan dan rasa percaya diri bahwa kelak itu akan tercapai.

Sampai saat ini aku masih terus kecil, masaku belum berlalu, sampai saat ini aku masih mengharapkan semuanya itu. Indah,,,,


Bintangku tak pernah redup


[ mengulang hari kelahiran penulis, on September 02 ]

|| SANG ISTRI ||

masih dengan sedikit peluh diatas bahu tersekat putih kaos oblong, lelaki tua itu menggotong satu kursi kayu panjang dan meletakannya begitu saja ditepi jalan gang, tepat didepan rumahnya.berharap kala malam dia bisa duduk-duduk disana mengusir sepi dengan mengobrol bersama para tetangga, dan melupakan sebentuk sepi atas perginya sang istri.


Semarang 2004

Wednesday, August 25, 2004

LAYAR KACA

lelaki itu terus menenggelamkan dirinya didepan layar televisi.Matanya menatap lurus pada bintang dan beragam corak warna dari kotak ajaib yang terus menerus mengeluarkan suara riuh, hiruk dan pikuk dilengkapi dengan segala kesempurnaannya. Setidaknya ini dapat memberikan sedikit ruang segar disudut rumah gubuknya yang pengap dan gelap , yang tidak pernah memiliki hiasan indah untuk dipandang karena kemiskinan- selain gambar-gambar dari sebuah kotak televisi.

2004


Wednesday, August 04, 2004

YANG TERLUPAKAN

dan dia tidak tertawa sama sekali saat lelaki sakit jiwa itu berdiri didepannya dan mencolek sedikit wajahnya. tidak tertawa, tidak marah dan tidak bersuara.setidaknya dia paham betul, bahwa lelaki ini telah mengalami masaberat dalam hidupnya, saat tak sanggup menanggung beban yang terus menerus membentur - bentur pada dinding otaknya, menghancurkan jiwa hingga kesadarannya telah terlepas entah kemana saat dia tengah berlari-lari telanjang dikeremangan kemarin malam.

August 05, 2004

CERITA TADI MALAM

karena kau mencintai aku dalam kesederhanaan

- August 04, 2004




MENGHORMATIMU

maafkan aku yang telah mengintipmu semalam dalam ketelanjangan. terpukau akan apa adanya dirimu, dan lekukmu yang demikian. maafkan aku ,sebab itu bukan maksudku untuk membuatmu sehingga menjadi rendah seperti kebanyakan orang yang mencuri-curi wanita bebaring dengan segala mata dan kepala nafsunya, tapi sungguh aku mencuri tubuhmu bukan untuk itu. Aku hanya ingin meyakinkan untuk bisa memandangmu lebih jelas lagi saat aku akan merangkai mimpi tentang kita. Sehingga semakin jelas dan cukup bagiku untuk menghadirkanmu bercinta denganku cukup didalam mimpi. sungguh aku butuh gambaran nyata tentang tubuhmu sebelum aku bawa dia berpelukan dalam malam-malam kerinduanku. jadi maaf, aku telah mengintipmu yang tengah telanjang tadi malam, agar aku tidak mencumbumu selain hanya dalam mimpi.


Sunday, August 01, 2004

|| SETITIK CERITA EVIE ||

CERITA SEBUAH KELUARGA

satu telephone masuk, menjerit berderit pada software kecil sebuah handphone. Dengan enggan perempuan itu menyapa setelah melihat nama yang muncul dari layar monitor.Tapi tetap harus diangkat dan dijawab, sebab tidak ada istilah bekas ayah didunia ini.



MIMPI BURUK DAN KEYAKINAN

bahkan pada malam sekelam itupun perempuan mungil itu tetap bangun dan meninggalkan ranjangnya menuju kamarmandi,membasuh wajah serta kepalanya.berharap dengan itu dia dapat membilas mimpi buruk semalam tentang kenapa kedua orangtuanya pernah meninggalkan dia kemudian menyisakan kesengsaraan dalam hidupnya.Lalu dia kembali kekamar dengan senyum, setelah menyelipkan foto keluarga dibawah bantalnya yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dengan sebuah tissue basah.Dengan yakin dia berbisik, " Semua sudah berlalu yang ada adalah kenangan manis.Percayalah. Sebab aku sudah membersihkan semuanya yang kotor yang tersisa pada mimpi dan rupamu."



JIWA

karena cintanya , maka suami itu meninggalkan setangkai mawar untuk memperbaiki sisa pertengkaran semalam. bahwa sesungguhnya dia tidak pernah berniat untuk membentak , atau menatap secara tajam pada wanita yang telah dinikahinya, wanita yang telah mencintainya dan memberikannya jiwa lembut dari segala keliarannya selama ini. tapi semua sudah terlambat bagi sang istri, dia telah memberikan segala keindahan dan kelembutan jiwa seluruhnya pada sang suami, dan kini semua rasa itu sudah tak ada didirinya.



SESAL

karena telah merasa tua, lelaki itu menyuruh kacungnya untuk mengirimkan sebuah surat yang telah ditulisnya semalaman untuk putri satu-satunya diluar kota. surat itu sampai hampir sepekan setelah itu, tapi sayang penghuni alamat itu bukan lagi putrinya,melainkan orangasing yang kemudian mengabarkan bahwa putrinya sudah tidak lagi tinggal disini, seperti dulu sang ayah membohonginya dengan mengatakan tidak ada yang bernama ayah dirumah itu.